Jenis data dan Skala pengukuran data

Beautymatika
Jenis data dan Skala pengukuran data

Jenis data dan Skala pengukuran data – Data sudah seringkali kita jumpai dalam kehidupan. Dalam statistika data memiliki jenis dan juga skala yang berbeda-beda. Kesempatan kali ini mimin akan membagikan materi yang berkaitan dengan statistika yaitu mengenai jenis data dan skala pengukuran data. 

Materi ini sangatlah penting untuk diketahui oleh sobat beautymatika karena menjadi dasar dari ilmu statiska. Mengapa disebut menjadi dasar ? karena pada dasarnya statistika adalah ilmu yang mempelajari data. Bagi sobat beautymatika yang ketinggalan materi statistika dapat mempelajarinya disini.

Yuk tanpa berlama-lama lagi mimin langsung saja mimin bagikan materi statistika jenis data dan skala pengukuran data 💨

Pengertian data

Data didefinisikan sebagai keterangan untuk memecahkan suatu masalah atau gambaran mengenai suatu keadaan. Secara sederhana data menunjukan keadaan secara tepat daripada objek.

Berikut mimin berikan contoh data berat badan mahasiswa ekonomi suatu universitas

Nama Mahasiswa

Berat badan

Rian

56 kg

Dimas

60 kg

Eksel

54 kg

Data berat badan mahasiswa ekonomi diatas haruslah sama dengan fakta atau kenyataan didunia nyata. Artinya bahwa memang benar Rian memiliki berat badan 56 kg, Dimas memiliki berat bada 60 kg, dan Eksel memiliki berat bada 54 kg.

Perlu sobat beautymatika ketahui bahwa data hanyalah salah satu dari 2 jenis keterangan suatu objek. Keterangan objek secara umum dibagi menjadi 2 jenis :

1.     Data

Seperti yang telah dijelaskan diatas bahwa data adalah keterangan suatu objek. Selain itu data bersifat jamak

2.     Datum

Datum memiliki pengertian yang sama dengan data yaitu keterangan suatu objek, namun datum bersifat tunggal atau hanya satu. Contohnya adalah tinggi badan saiyan adalah 170 cm.

Jenis-jenis data

Sobat beautymatika perlu ketahui bahwa dalam statistika data dapat dibedakan menjadi 4 jenis :

1.     Data Kuantitatif

Data kuantitatif merupakan jenis data yang dinyatakan dalam bentuk bilangan. Ini artinya data kuantitatif dapat dioperasikan dalam menggunakan matematika.

Contoh data kuantitatif adalah lama kerja 12 karyawan di sebuah perusahaan kecap.

2.     Data diskrit

Data diskrit merupakan jenis data yang diperoleh dengan cara mencacah atau menghitung.

Contoh data diskrit adalah data perhitungan jumlah siswa/i kelas XII A.

3.     Data kontinyu

Data kontinyu merupakan jenis data yang diperoleh dengan cara mengukur. Data kontinyu akan selalu mengalami perubahan seiring berjalannya waktu.

Contoh data kontinyu adalah data pengukuran berat badan mahasiswa matematika.

4.     Data Kualitatif

Data kualitatif merupakan jenis data yang mendeskripsikan sifat suatu objek penelitian.

Contoh data kualitatif adalah data jenis kelamin mahasiswa biologi.

Setelah sobat beautymatika memahami data secara lengkap maka tiba sobat beautymatika dapat melanjutkan ke bagian skala pengukuran 😀

Skala pengukuran

Skala pengukuran adalah sebuah acuan yang digunakan untuk menentukan panjang pendeknya interval yang ada dalam satuan alat ukur. Penentuan panjang dan pendek interval ini dilakukan terhadap data.

Jenis-jenis skala pengukuran

Secara umum skala pengukuran dibagi menjadi 4 jenis :

1.     Skala Nominal

Skala nominal merupakan suatu skala yang berfungsi untuk  mengelompokkan data, tetapi tidak memiliki tingkatan. Data skala nominal diperoleh dengan cara klasifikasi atau ketegori. Perlu sobat beautymatika ketahui bahwa skala nominal adalah ukuran skala paling sederhana karena hanya menyatakan label atau kategori. Oleh karena itu skala nominal seringkali disebut sebagai skala paling lemah jika dibandingkan dengan jenis lainnya.

Contoh skala nominal adalah pemberian label 1 sebagai laki-laki dan label 2 sebagai wanita.

2.     Skala Ordinal

Skala ordinal merupakan jenis skala yang diperoleh dengan cara kategorisasi atau klasifikasi, tetapi memiliki skala yang menunjukkan perbedaan tingkatan subjek secara kuantitatif. Sederhanya adalah skala ordinal masih menggunakan kategorisasi atau label, tetapi terdapat perbedaan tingkatan pada label.

Contoh skala ordinal adalah skala kuisoner sangat tidak setuju, tidak setuju, ragu-ragu, setuju, sangat setuju. 5 skala kuisoner menggunakan label sifat tetapi setiap sifat memiliki perbedaan makna.

3.     Skala Interval

Skala interval merupakan skala pemberian angka pada klasifikasi atau kategori dari objek yang mempunyai sifat ukuran ordinal, ditambah satu sifat lain yaitu jarak atau interval yang sama dan merupakan ciri dari objek yang diukur. Data skala interval diperoleh dengan cara pengukuran jarak antara 2 titik skala yang sudah diketahui dan tidak memiliki nilai 0 mutlak.

Contoh skala interval adalah pembagian skala nilai hasil ujian yaitu :

A = 90-100

B = 80-90

C = 60-80

D = 40-60

E = 20-40

F = 0-20

4.     Skala Rasio

Skala rasio merupakan jenis skala diperoleh dengan cara pengukuran, di mana jarak antara dua titik skala pasti dan mempunyai titik 0 absolut. Skala rasio sudah lebih kompleks jika dibandingkan dengan skala nominal dan ordinal. Selain itu skala rasio juga sudah dapat digunakan untuk menunjukan perkalian/perbandingan.

Contoh skala rasio adalah :

Berat badan Rany adalah 80 kg

Berat badan Dini adalah 60 kg

Maka perbandingan berat Rany dan DIni adalah 4:3

Selain itu sobat beautymatika juga perlu pahami bahwa 0 pada skala rasio memiliki makna.

Contohnya adalah massa kayu di bulan adalah 0 kg. Ini berarti kayu tidak memiliki massa di bulan.

Hubungan jenis data dan Skala pengukuran

Untuk lebih memudahkan materi ini, maka sobat beautymatika dapat melihat tabel hubungan jenis data dan skala pengukuran berikut : 

Skala

Jenis data

Operasi

Ciri

Nominal

Diskrit

=,

Hanya kategori

Ordinal

Diskrit

=, ≠, ≥, ≤

Kategori, tingkatan

Interval

Kontinyu

=, ≠, ≥, ≤, +, -

Interval bermakna

Rasio

Kontinyu

=, ≠, ≥, ≤, +, -, x, :

Memiliki 0 absolut

 

Penutup

Demikian materi statistika jenis data dan skala pengukuran data yang dapat mimin bagikan pada sobat beautymatika. Mimin yakin sobat beautymatika dapat memahami materi ini dengan baik. Jika sobat beautymatika memiliki saran, kritik, ataupun request materi dapat disampaikan di kolom komentar. Akhir kata mimin sampai tetap semangat dan sampai jumpa di materi lainnya.

 

Belum ada Komentar untuk "Jenis data dan Skala pengukuran data"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel